Jumat, 18 Maret 2011

BUDIDAYA TANAMAN PADI

BUDIDAYA TANAMAN PADI

Tanaman padi merupakan tanaman pangan berupa rumput beruntun. Tanaman ini berasal dari dua benua, yaitu Asian dan Afrika. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanman padi di Zhejiang sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Produksi gabah padi di Indonesia rata-rata 4 - 5 ton/ha. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu tercapainya ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi padi berdasarkan asas kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ).
Deskripsi tanaman padi:
Batang : batang padi pendek, berbuku dan berongga. Dari buku batang ini tumbuh anakan atau daun. Bunga atau malai muncul pada buku yang terakhir. struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang; daun sempurna dengan pelepah tegak.
Akar : akar padi madalah akar serabuty ang sangat efektif dalam penyerapan unsur hara, tetapi peka terhadap kekeringanan. Akar padfi terkonsentrasi pada kedalaman antara 10 – 20 cm.
Biji : biji padi mengandung butiran pati amilosa dan amilopektin dalam andosperm. Perbandingan kandungan amilosa dan amilopektin akan mempengaruhi mutu dan rasa nasi.
Terna semusim, daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang; bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang, satuan bunga disebut floret, yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula; buah tipe bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hampir bulat hingga lonjong, ukuran 3 mm hingga 15 mm, tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam.

Pemanfaatan
Beras merupakan makanan sumber karbohidrat yang utama di kebanyakan negara Asia. Selain dikonsumsi langsung, beras merupakan salah satu bahan baku industri makanan. Jerami padiny dapat digunakan sebagai bahan baku kertas atau digunakan sebagai bahan organik.sekam padi banyak digunakan sebagai bahan bakar, sedangkan abunya mengandung silikat yang dapat digunakan sebagai bahan pembersih.


Perbanyakan
Tanaman padi dapat dikembangbiakan secara langsung, baikd engan benih maupun benih yang disemai menjadi bibit. Misalnya tanaman padi sawah umumnya menggunakan bibit yang dipindahtanamkan dari persemaian. Benih disemai selama 21-28 hari, kemudian dicabut dan ditanam di areal yang telah disiapkan. Sementara itu, tanaman padi gogo merupakan bvenih yang ditanam langsung tanpa disemai. Untuk mempercepat perkecambahan, benih direndam terlebih dahulu didalam air selams 2 * 24 jam.

Penanaman
Syarat Tumbuh
Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan temperatur 19-270C, memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan. Padi menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4 - 7.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
A. penyiapan Lahan
waktu pengolahan tanah yang baik tidak kurang dari 4 minggu sebelum penanaman untuk padi gogo. Pengolahan tanah terdiri dari pembajakan, garu, dan perataan. Sebelum diolah, lahan digenangi air terlebih dahulusekitar 7 hari. Pada tanah ringan, pengolahan tanah cukup dengan 1 kali bajak dan 2 kali garu, lalu dilakukan perataan. Pada tanah berat, pengolahan tanah terdiri dari 2 kali bajak, 2 kali garu , kemudian diratakan. Kedalaman lapisan olah berkisar 15 – 20 cm. Tujuannya untuk memberikan media pertumbuhan padi yang optimal dan gulma dapat dibenamkan dengan sempurna.
B. Benih
Benih yang digunakan disarankan bersertifikat atau berlabel. Pada tiap musim tanam perlu adanya pergiliran tanman. Dengan jarak tanam 25 x 25 cm per 1000 m2 sawah membutuhkan 1,5-3 kg. Jumlah ideal benih yang disebarkan sekitar 50-60 gr/m2. Perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam adalah 3 : 100, atau 1000 m2 sawah : 3,5 m2 pembibitan
Benih direndam POC NASA dan air, dosis 2 cc/lt air selama 6-12 jam. tiriskan dan masukkan karung goni, benih padi yang mengambang dibuang. Selanjutnya diperam menggunakan daun pisang atau dipendam di dalam tanah selama 1 - 2 malam hingga benih berkecambah serentak.

C. Penyemaian
Lahan penyemaian dibuat bersmaan dengan penyiapan lahan untuk penanaman. Untukm luas tanah 1 hektar, dibutuhkan lahan penyemaian seluah 500 m2. Pada lahan persemaian tersebut dibuat bedengan dengan lebar 1-1,25 m dan panjangnya mengikuti panjang etakan untuk memudahkan penyebaran benih. Kemudian benih disebar dan diberikan sekam sisa penggilingan padi diatas benih. Persemaian diairi dengan berangsur sampai setinggi 3 - 5 cm. Setelah bibit berumur 7-10 hari dan 14-18 hari, dilakukan penyemprotan POC NASA dengan dosis 2 tutup/tangki. Bibit yang siap dipindahtanamkan ke sawah berumur 21-40 hari, berdaun 5-7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.
D. Cara Tanam
Saat penanaman, kondisi lahan dalam keadaan tidak tergenang. Jarak tanam yang dianjurkan adlah 25 x 25 cm. Bibit yang ditanam berkisar 3 batang per lubang. Setelah 3 hari mpenaman, air dimasukkan ke dalam lahan. Adapun penyulaman dapat dilakukan 7 hari setelah tanam jika ada bibit yang mati.
E. Pemupukan
Sebaiknya pupuk yang digunakan kombinasi antara pupuk organik dan buatan. Pupuk organik diberikan saat pembajakan. Dosis pupuk yang dianjurkan adalah 200 kg urea/ha, 75-100 kg SP-36/ha, dan 75-100 kg KCl/ha. Semua pupuk makro dicampur dan disebarkan merata ke lahan sesuai dosis. Khusus penggunaan Hormonik bisa dicampurkan dengan POC NASA kemudian disemprotkan ( 3-4 tutup NASA + 1 tutup HORMONIK /tangki ). Hasil akan bervariasi tergantung jenis varietas, kondisi dan jenis tanah, serangan hama dan penyakit serta Cara Penggunaan SUPER NASA & POC NASA dosis pupuk perlu disesuaikan dengan keadaan potensi dan daya dukung tanah setempat.
F. Pemeliharaan tanaman
Pengolahan lahan ringan dilakukan pada umur 20 HST, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen. Penyiangan rumput-rumput liar seperti jajagoan, sunduk gangsir, teki dan eceng gondok dilakukan 3 kali umur 4 minggu, 35 dan 55. Waktu penyiangan disesuaikan dengan waktu pemupukan karena petakan sebaiknya bersih dari gulma pada saat pemupukan.
Penggenangan air dilakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembungaan dan masa bunting. Sedangkan pengeringan hanya dilakukan pada fase sebelum bunting bertujuan menghentikan pembentukan anakan dan fase pemasakan biji untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji.



I. Pengendalian Hama Dan Penyakit
• Hama putih (Nymphula depunctalis). Gejala: menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi. Pengendalian: (1) pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun; (2) menggunakan BVR atau Pestona • •Padi Thrips (Thrips oryzae)
Gejala: daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi. Pengendalian: BVR atau Pestona.
• Wereng penyerang batang padi: wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera) dan Wereng penyerang daun padi: wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep).
Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus. Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil. Pengendalian: (1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR- 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah; (2) penyemprotan BVR
• Walang sangit (Leptocoriza acuta). Menyerang buah padi yang masak susu. Gejala buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam.
Pengendalian: (1) bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba; (2) penyemprotan BVR atau PESTONA
• Kepik hijau (Nezara viridula). Menyerang batang dan buah padi. Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu. Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan BVR atau PESTONA
• Penggerek batang padi terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu (Sesamia inferens). Menyerang batang dan pelepah daun. Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama "sundep" dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut "beluk". Pengendalian: (1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, membakar jerami; (2) menggunakan BVR atau PESTONA
• Hama tikus (Rattus argentiventer). Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah. Gejala: adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman. Pengendalian: pergiliran tanaman, tanam serempak, sanitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu, penggunaan NAT (Natural Aromatic).
• Burung. Menyerang menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan. Pengendalian: mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.
• Penyakit Bercak daun coklat .Penyebab: jamur Helmintosporium oryzae. Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan kecambah mati. Pengendalian: (1) merendam benih di air hangat + POC NASA, pemupukan berimbang, tanam padi tahan penyakit ini.
• Penyakit Blast. Penyebab: jamur Pyricularia oryzae. Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk.
Pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa. Pengendalian: (1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani, Cimandiri IR-48, IR-36, pemberian pupuk N di saat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir; (2) pemberian GLIO di awal tanam
• Busuk pelepah daun . Penyebab: jamur Rhizoctonia sp. Gejala: menyerang daun dan pelepah daun pada tanaman yang telah membentuk anakan. Menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun. Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit (2) pemberian GLIO pada saat pembentukan anakan
• Penyakit Fusarium . Penyebab: jamur Fusarium moniliforme. Gejala: menyerang malai dan biji muda menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk. Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih + POC NASA dan disebari GLIO di lahan.
•Penyakit kresek/hawar daun . Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae) Gejala: menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mengering dan mati. Pengendalian: (1) menanam varitas tahan penyakit seperti IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan; (2) pengendalian diawal dengan GLIO
• Penyakit kerdil. Penyebab: virus ditularkan oleh wereng coklat Nilaparvata lugens. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil. Pengendalian: sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada mengendalikan vector dengan BVR atau PESTONA.
• Penyakit tungro. Penyebab: virus yang ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix impicticeps. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, pertumbuhan tanaman kurang sempurna, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembungaan tertunda, malai kecil dan tidak berisi. Pengendalian: menanam padi tahan wereng seperti Kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54, IR 46, IR 42 dan mengendalikan vektor virus dengan BVR.



J. Panen dan Pasca Panen
Salah satu upaya peningkatan produksi pangan adalah mengurangi kehilangan hasil dalam penanganan panen dan pasca panen, baik kuantitatif maupun kualitatif.
Pada pemanenan perlu diperhatikan waktu dan cara panen. Penentuan saat panen tanaman pangan bijian merupakan syarat awal mutu yang baik. Padi siap panen sekitar 30 – 40 hari setelah berbunga merata. Waktu panen yang baik pada pagi hari psaat embun sudah menguap. Selain itu, lahan sebaiknya dalam kondisi kering, tidak basah, dan tergenang air.
Padi yang telah dikumpulkan kemudian dirontokkan. Perontokan merupakan proses pemisahan bagian yang dimanfaatkan dari bagianyang tidak digunakan. Untuk mengurangi kemungkinan tercecer saat perontokan, tempat perontokan perlu diberi laas plastik atau tirai. Kemudian melakukan pembersihan dengan cara mebuang benda-benda asing yang tidak diinginkan seperti daun, kerikil, batang dan lain-lain. Kemudian gabah segera dikeringkan hingga kadar airnya 14%. Tujuannya agar bahan disimpan lenih lama tanpa ada penurunan mutu. Pengeringan dengan cara penjemuran atau dengan mesin. Kemudian pengangkutan adalah segala bentuk pemindahan sejak panen sampai ke tempat tujuan akhir. Dan yang terakhir melakukan penyimpanan, yaitu tempat bahan ditahan untuk smenetara waktu dengan berbagai tujuan.

Jumat, 11 Maret 2011

makalah mengenai GPS

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berkembang pula alat-alat canggih yang dapat membantu kita dalam mengerti perkembangan tersebut. Sebagai penduduk suatu negara, kita harus dapat mengikuti perkembangan yang terjadi di negara kita maupun di negara lain. Sehingga kita tidak akan ketinggalan oleh negara lain.

Salah satu alat yang dapat kita sebut canggih adalah GPS, yaitu Global Positioning System. Dalam makalah ini kami membahas mengenai apa itu GPS dan apa manfaat GPS bagi kehidupan kita.


1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah mengenai GPS ini, adalah untuk mendapatkan informasi mengenai GPS. Diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca dapat lebih mengerti mengenai GPS dengan lebih jelas.

1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah nya meliputi seputar pngertian, fungsi, aplikasi, cara kerja serta kelemhan system GPS.





BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan GPS adalah alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 - 12 satelit sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi di mana kita berada di Bumi. Satelit GPS tidak mentransmisikan informasi posisi kita, yang ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita.

GPS sebenarnya adalah proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang memberinya nama resmi NAVSTAR (NAVigation Satellite Timing And Ranging). Bagian utama dari sistem GPS adalah 24 satelit yang mengorbit Bumi di ketinggian 20.200 kilometer. Orbit satelit dirancang sehingga setiap titik di Bumi dapat melihat paling sedikit empat satelit pada setiap saat

Tiap satelit mengitari bumi kira-kira sekali dalam 12 jam dengan kecepatan sekitar 11.000 kilometer per jam. Satelit GPS mempunyai panel-panel pengumpul tenaga Matahari untuk membangkitkan energi listrik yang diperlukannya. Selain itu juga ada baterai yang menyimpan tenaga listrik dan mempergunakannya saat satelit tidak memperoleh sinar Matahari.

2.2 Fungsi
1. Menghitung jarak dan arah dari lokasi tempat kita berada.
2. Satu unit GPS dapat menyimpan dalam memory lokasi di mana kita berada saat ini.
3. Setiap lokasi dapat diberi nama atau nomor dan tanggal dan waktu.
4. Mengingat lokasi yang pernah kita simpan.
5. Mengarahkan kita dari satu lokasi ke lokasi lain dengan simbol berupa grafik.
6. Menyimpan rute perjalanan kita dan mengantar kita kembali dengan rute yang sama.
7. Berfungsi sebagai kompas yang dapat menuntun kita ke arah yang tepat.
8. Dapat digunakan sebagai penunjuk arah di kapal, mobil dengan menggunakan daya sebesar 12 volt.
9. Beberapa GPS dapat menunjukkan peta jalan-jalan utama, sungai-sungai.
10. Beberapa GPS juga dapat menampilkan kekuatan baterai, posisi satelit, kekuatan sinyal.

2.3 Cara kerja
Satelit GPS pertama diluncurkan tahun 1978 dan konstelasi 24 satelit berhasil dilengkapi tahun 1994. Setelah itu satelit-satelit baru rutin diluncurkan untuk meng-upgrade satelit lama atau mengganti satelit yang rusak/tidak berfungsi lagi. Tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA (Code Division Multiple Access)-sama seperti jenis sinyal untuk telepon seluler CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi yang sama. Frekuensi yang digunakan adalah L1 (1575,42 MHz) dan L2 (1227,6 MHz).

Kode CDMA disebut "pseudorandom" karena seakan-akan ("pseudo") tidak beraturan ("random"), padahal tidaklah demikian. Kode CDMA tiap satelit dipilih dengan saksama agar tidak mengganggu transmisi satelit lainnya. Jenis kode CDMA ini ada dua, yaitu C/A dan P(Y). Kedua kode ini ditransmisikan pada frekuensi L1, sementara di L2 hanya ada kode P(Y).
C/A (Coarse/Acquisition) penggunaannya terbuka untuk siapa saja. "Coarse" karena resolusi datanya lebih kasar/tidak sepresisi kode P(Y). Ini disebabkan modulasi kode yang lebih lambat, yaitu 1,023 MHz dibandingkan dengan P(Y) yang 10,23 MHz (bandingkan dengan cdma2000 yang 1,2288 MHz dan WCDMA (generasi penerus GSM) yang 3,84 MHz). Kata "Acquisition" adalah untuk akuisisi karena kode C/A yang sederhana lebih mudah dikenali dibandingkan dengan kode P(Y) sehingga untuk menangkap sinyal kode P(Y) lebih mudah setelah berhasil mengakuisisi satelit GPS dari sinyal C/A-nya. P(Y) berarti kode precision (presisi) yang dienkripsi dengan kode sandi Y. Modulasi kode yang sepuluh kali lebih cepat dibandingkan dengan kode C/A menyebabkan secara teoritis mampu memberikan presisi 10 kali lebih baik juga. Enkripsi digunakan agar data navigasinya tidak bisa digunakan orang tanpa seizin Departemen Pertahanan AS. Dengan mensinkronisasikan kode ini, alat penerima GPS dapat menghitung berapa waktu antara sinyal dikirim dari satelit dan diterima oleh alat penerima GPS. Data lain yang diperlukan juga ditumpangkan pada sinyal kode GPS, antara lain: koreksi posisi satelit, koreksi waktu satelit, dan informasi mengenai atmosfer yang dilalui sinyal dari satelit ke alat penerima.

Satelit-satelit ini dikontrol dari 5 stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi yang bekerja otomatis dan satu stasiun Bumi pengontrol utama. Empat stasiun Bumi otomatis hanya berfungsi menerima data dari satelit GPS dan meneruskan informasi itu ke stasiun pengontrol utama. Stasiun pengontrol utama memberikan koreksi data navigasi ke satelit-satelit GPS.

Bagian akhir dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS yang akhirnya menghitung semua data, melakukan korelasi, dan menampilkan data posisi di layar display atau-kalau penerima GPS ini hanya aksesori tambahan di PDA (personal digital assistant) di layar PDA.
Informasi yang ditransmisikan dari satelit ke penerima GPS terdiri dari dua jenis. Yang pertama disebut "almanak", yaitu posisi dari semua satelit GPS. Jenis informasi kedua disebut "efemeris", yaitu koreksi data almanak. ’Almanak’ di-update kira-kira seminggu sekali, data ’eferemis’ biasanya di-update tiap setengah jam. Alat penerima GPS yang dinyalakan kembali setelah seharian dimatikan masih bisa menggunakan data almanak sebelumnya.

Untuk mengetahui posisi alat penerima, juga diperlukan informasi seberapa jauh alat penerima GPS dari satelit. Informasi ini didapat dari mensinkronisasikan timer di penerima dengan sinyal kode CDMA yang dikirim satelit GPS. Beda sinkronisasi dan fase sinyal digunakan untuk menghitung "pseudorange" (perhitungan jarak ke satelit GPS tanpa memperhitungkan perlambatan sinyal di atmosfer). Kecepatan sinyal di ruang hampa sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 3 x 10-8 meter per detik. Sementara kode C/A yang 1,023 MHz artinya mengirimkan 1.023.000 pulsa setiap detiknya, atau setiap pulsa bila disinkronisasikan bisa memberikan jarak sampai akurasi 300 meter.

Kita juga bisa menghitung fase sinyal, sinyal itu sedang di posisi mana dari pulsa, sampai akurasi 1 persen. Jadi, akurasi terbaik yang bisa didapat dengan kode C/A kira-kira 3 meter. Untuk kode P(Y) yang mengirim pulsa 10 kali lebih banyak per detiknya, akurasinya bisa sampai 0,3 meter. Ini adalah angka teoretis, pada kenyataannya akurasi GPS kira-kira 9 meter untuk kode C/A.

Bayangkan ada satu bola dengan jari-jari sepanjang jarak satelit penerima GPS yang pusatnya di posisi satelit di ruang angkasa. Jika ada empat bola seperti itu, perpotongan permukaan bolanya adalah satu titik tempat lokasi alat penerima GPS.
2.4 Kelemahan
Rata-rata format peta Indonesia biasanya memakai datum dari Jakarta (0 derajat). Kebanyakan alat GPS tidak punya format ini sehingga kita harus memakai Latitude & Longitude. Di negara lain bisa membaca GPS kita dan langsung bisa melihat posisi kita di peta.

Langit langsung – Alat GPS perlu melihat langsung satelit untuk menerima informasi. Oleh karena itu, kita tidak bisa memakai GPS dalam rumah, atau terlalu dekat gedung-gedung yg tinggi, atau dlm lembah, atau di bawah hutan lebat.

Bahasa - Dengan GPS Garmin Kita bisa memilih bahasa yang dipakai. Tetapi bahasa yang tersedia hanya bahasa-bahasa Eropa belum bahasa Indonesia atau Melayu.

Baterai – Jika baterai habis, tidak ada cadangan bantuan navigasi. Biasanya alat GPS memakai 4 baterai AA dan cepat habis kalau dipakai terus-menerus (10 - 36 jam, tergantung model).

Elektronik - Sama seperti alat elekronik lain yang bisa rusak jika jatuh atau terkena air.

Walaupun alat GPS bisa menghitung ketinggian, biasanya kesalahan cukup besar dan kurang cocok untuk membantu sebagai informasi navigasi di daerah pegunungan.

2.5 Aplikasi
Aplikasi GPS sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan penentuan posisi saja. Di udara, GPS digunakan sebagai salah satu alternatif peralatan navigasi pesawat terbang. Dibandingkan dengan peralatan navigasi lain, penerima GPS paling mudah digunakan karena langsung memberikan posisi pesawat sehingga sangat cepat menjadi populer. Dengan menggunakan beberapa penerima GPS, orientasi kemiringan pesawat juga bisa dihitung, GPS juga favorit digunakan untuk membimbing pesawat tanpa awak dan rudal-rudal jarak jauh.

Di laut, kapal-kapal juga senang menggunakan GPS karena alasan kemudahan penggunaannya. IMO (International Maritime Organization) bahkan menganjurkan pemakaian AIS (Automatic Identification System), yaitu alat penerima GPS yang secara periodik mengirimkan posisi kapal. GPS juga digunakan untuk mempelajari kebiasaan migrasi satwa laut.

Penerima GPS yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran membuat penggunaannya di darat juga beragam. Mulai dari penerima GPS handheld untuk perjalanan lintas alam seharga sekitar Rp 1 juta sampai penerima GPS untuk memantau perjalanan truk-truk kontainer dan kereta api. GPS juga digunakan membuat peta dan membantu bermain golf. Jam satelit GPS yang sangat presisi juga banyak dimanfaatkan, di antaranya sinkronisasi antar BTS/menara pada jaringan telepon seluler.

Beberapa tahun belakangan GPS bahkan dimanfaatkan juga di angkasa luar untuk mendapatkan posisi satelit lainnya. Akan tetapi, aplikasi yang paling kreatif menurut penulis adalah menggunakan GPS sebagai radar. Sinyal GPS yang memantul dari suatu obyek digunakan untuk menghitung posisi obyek tersebut. Radar GPS lebih murah dari radar biasa karena tidak perlu tenaga listrik besar untuk transmisi sinyal radar dan untuk keperluan militer punya keuntungan tidak bisa diketahui posisinya dari transmisi sinyal radar-karena radar GPS tidak mentramisikan sinyal sendiri.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Global Positioning System adalah alat yang digunakan untuk mengetahui posisi seseorang pada satu saat. Yang ditransmisikan GPS bukan informasi posisi kita tetapi posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita.

GPS memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan kita, seperti melihat lokasi di mana kita berada, menunjukkan arah untuk ke lokasi yang ingin kita tuju, sebagai kompas, menunjukkan peta lokasi suatu tempat berupa gambar jalan dan sungai.

GPS bekerja dengan cara tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA (Code Division Multiple Access)-sama seperti jenis sinyal untuk telepon seluler CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi yang sama. Kode CDMA tiap satelit dipilih dengan saksama agar tidak mengganggu transmisi satelit lainnya.

Satelit-satelit ini dikontrol dari 5 stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi yang bekerja otomatis dan satu stasiun Bumi pengontrol utama. Empat stasiun Bumi otomatis hanya berfungsi menerima data dari satelit GPS dan meneruskan informasi itu ke stasiun pengontrol utama. Stasiun pengontrol utama memberikan koreksi data navigasi ke satelit-satelit GPS.
Bagian akhir dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS yang akhirnya menghitung semua data, melakukan korelasi, dan menampilkan data posisi di layar display.

Kita tidak bisa memakai GPS di tempat tertutup atau terhalang gedung-gedung tinggi karena alat GPS perlu melihat langsung satelit untuk menerima informasi. Dengan GPS Garmin bahasa yang tersedia hanya bahasa-bahasa Eropa saja. Jenis baterai AA dan jika baterai habis, tidak ada cadangan bantuan navigasi. Kelemahan alat GPS yaitu kesalahan untuk menghitung ketinggian cukup besar dan kurang cocok untuk membantu sebagai informasi navigasi di daerah pegunungan

Aplikasi GPS sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan penentuan posisi saja. Dibandingkan dengan peralatan navigasi lain, penerima GPS paling mudah. GPS juga digunakan untuk radar,membimbing pesawat tanpa awak dan rudal-rudal jarak jauh, mempelajari kebiasaan migrasi satwa laut, memantau perjalanan truk-truk kontainer dan kereta api. GPS juga digunakan membuat peta dan membantu bermain golf, mendapatkan posisi satelit lainnya.

3.2 Saran
Hendaknya teknologi ini segera dikembangkan dan dikenalkan pada para nelayan. Dengan teknologi ini para nelayan dapat meningkatkan hasil tangkapannya. Hendaknya Pemerintah juga mendukung kelancara kegiatan ini karena dengan teknologi ini secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Minggu, 20 Februari 2011

realitas sosial



BAB II
PEMBAHASAN



A. Konsep-konsep realitas social

Realitas social budaya mengandung arti kenyataan-kenyataan social budaya di sekitar lingkungan masyarakat tertentu. Misalkan di jalan raya kamu melihat orang berlalu-lalang, baik yang mengendarai kendaraan bermotor atau para pejalan kaki. Contoh tersebut dikenal sebagai realitas social di masyarakat. Sebagai kumpulan mahluk yang dinamis, kita senantiasa menemukan realitas social dalam masyarakat.
Masyarakat terbentuk karena manusia menggunakan pikiran, perasaan dan keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai dua kinginan pokok yaitu, keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lainnya dan keinginan untuk menyatu dengan lingkungan alamnya.
Menurut Soerjono Soekanto, merumuskan beberapa ciri masyarakat sebagai berikut:
 Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Tingkatan hidup bersama ini bisa dalam dimulai dari kelompok.
 Hidup bersama untuk waktu yang cukup lama. Dalam hidup bersama ini akan terjadi interaksi. Interaksi yang berlangsung terus menerus akan melahirkan sistem interaksi yang akan nampak dalam peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia.
 Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan
 Mereka merupakan satu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya.

B. Masyarakat sebagai system social

a). Sistem social
Adalah suatu system yang terdiri dari elemen-elemen social yang terdiri dari ; tindakan social yang dilakukan individu yang berinteraksi satu dengan lainnya dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut.

b). Struktur social
Struktur sosial mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial, ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antar status dan peran sosial. Didalam struktur sosial terdapat unsur-unsur sosial, kelompok-kelompok sosial dan lapisan-lapisan sosial. Unsur-unsur sosial terbentuk, berkembang, dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat melalui proses sosial. Proses sosial adalah hubungan timbal balik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat dan memahami norma-norma yang berlaku.

C. Organisasi Sosial

Organisasi sosial adalah cara-cara perilaku masyarakat yang terorganisir secara sosial. Dengan kata lain, organisasi sosial merupakan jaringan hubungan antar warga masyarakat yang bersangkutan di dalam suatu tempat dan dalam waktu yang relatif lama. Di dalam organisasi sosial terdapat unsur-unsur seperti kelompok dan perkumpulan, lembaga sosal, peranan dan kelas-kelas sosial.
Kelompok sosial adalah kumplan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Klasifikasi kelompok sosial menurut Robert Bierstedt :
a. kelompok sosial yang teratur:
1. in-group dan out-group
In-group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya dalam kelompok tersebut, biasa disebut dengan ”kita”. Sifat in-group biasanya didasarkan pada faktkor simpati dan kedekatan dengan anggota kelompok. Out-group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in-groupnya, biasanya dikenal dengan “mereka”.
2. kelompok primer dan sekunder
Menurut Cooley kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggotanya memiliki hubungan dekat, personal, dan langgeng, contohnya keluarga. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan tertentu dan hubungan antar anggota bersifat impersonal sehingga biasanya tidak langgeng, misalnya, kesebelasan sepak bola.
3. paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesselschaft)
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotanya terikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah serta kekal. Hubungannya didasari oleh rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang telah ditakdirkan. Bentuk ini dapat ditemui dalam keluarga, kelompok kekerabatan. Paguyuban mempunyai ciri-ciri hubungan akrab, bersifat pribadi dan eklusif.
Menurut Ferdinand Tonnies, di masyarakat selalu dijumpai salah satu dari tiga tipe paguyuban, yaitu :
a. Paguyuban karena ikatan darah, seperti keluarga, kekerabatan, kesukuan,dan lain-lain.
b. Paguyuban karena tempat, seperti rukun tetangga, rukun warga, dan lain-lain.
c. Paguyuban karena pikiran/ideologi, seperti pergerakan mahasiswa, parta politik, dan lain-lain.
Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk yang ada dalam pikiran belaka,misalnya, ikatan antar pedagang,
4. kelompok formal dan informal
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya.
Contohnya, birokrasi, perusahaan, negara.
Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti, terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang sehingga terjadi pertemuan kepentingan dan pengalaman. Contohnya, klik (ikatan kelompok terdekat atau pertemanan).
5. Membership group dan Reference group
Membership group adalah suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggotanya.
Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilakunya.
b. Kelompok sosial yang tidak teratur yaitu, kerumunan dan publik.
Kerumunan (crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada waktu yang bersamaan.
Publik adalah orang-orang yang berkumpul yang mempunyai kesamaan kepentingan.
Peranan adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya.

D. Dinamika Sosial

Dinamika sosial adalah penelaahan tentang perubahan-perubahan yang terjadi didalam fakta-fakta sosial yang saling berhubungan satu dengan lainnya, meliputi pengendalian sosial, penyimpangan sosial, mobilitas sosial, dan perubahan sosial.

E. Masalah Sosial

Masalah sosial adalah gejala atau fenomena sosial yang tidak sesuai antara apa yang dikehendaki masyarakat dengan apa yang terjadi. Beberapa masalah sosial penting yang sering muncul dalam kehidupan di masyarakat diantaranya; kemiskinan, kejahatan, disorganisas keluarga, masalah remaja, masalah kelainan seksual dan masalah kependudukan.

Kamis, 20 Januari 2011


PENGARUH WARNA

Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat, dll.
Pemilihan warna adalah satu hal yang sangat penting alam menentukan respons dari calon pemakai/siswa. Warna dalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang (terutama warna background). Warna akan membuat kesan atau mood untuk keseluruhan gambar/grafis. Warna merupakan unsur penting dalam grafis karena dapat memberikan dampak psikologis kepada orang yang melihat. Warna mampu memberikan sugesti yang mendalam kepada manusia. Dalam komunikasi grafis, penggunaan warna perlu ditata dan disusun dengan tepat sehingga menimbulkan suasana, mempengaruhi luas kehidupan manusia sekaligus sebagai lambing psikologis. Warna juga bersifat case sensitive meskipun secara universal penggunaan warna-warna di bidang komunikasi grafis telah diakui namaun warna erat kaitannya dengan latar belakang budaya bangsa atau komunitas tertentu yang mungkin memberikan penilaian berbeda untuk penggunaan warna-warna berbeda. Sebagai contoh, warna merah jarang digunakan untuk kemasan produk yang dijual di Saudi Arabia karena nilai budaya setempat meyakini bahwa warna merah adlah haram karena identik dengan darah.
Untuk mencapai deain warna yang efektif bisa dimulai dengan memilih warna yang bisa merepresentasikan tujuan daripada media komunikasi grafis yang dibuat. Pallet warna yang dibuat sebaiknya cocok dengan tujuan atau pesan yang ingin disampaikan. Sebagaimana misalnya Anda ingin mendesain media grafis untuk anak-anak TK, maka ada baiknya Anda memilih warna-warna serah untuk mebuat suasana ceria. Sementara untuk membuat situs komunitas dapat dipergunakan warna-warna hangat agar menimbulkan suasana yang lebih santai. Sebaliknya jika Anda bermaksud untuk menonjolkan penyajian informasi, di mana content akan mendominasi, maka sebaiknya dipergunakan warna-warna sederhana dan tidak mengganggu. Misalnya, jangan menggunakan background kembang-kembang dengan warna yang mencolok.
Dalam sebuah desain, komposisi warna sangat penting. Komposisi berarti to compose, yang berarti mengarang, menyusun atau mengubah. Johannes Itten dalam buku The Elements of Color 1970 pada halaman 91 menyatakan : “Efek sebuah warna dalam komposisinya ditentukan oleh situasi karena warna selalu dilihat dalam hubungannya dengan lingkaran. Warna yang dikeluarkan dari lingkarannya akan memiliki kekuatan sendiri. Nilai-nilai kepentingan sebuah warna dalam komposisi tidak berdiri sendiri. Kualitas dan kuantitas keluasannya merupakan factor yang sangat menunjang.”
FUNGSI WARNA
Secara umum, warna dikaitkan dengan pertimbangan makna psikologis warna jg dijadikan menjadi symbol yg di jelaskan di bawah.
a.Merah : darah, marah, berani, seks, bahaya, kekuatan, kejantanan, kebahagiaan, cinta, keunguan mulia, agung, kaya, bangga (sombong), mengesankan.
b.Hitam : misteri, berwibawa, berkelas, konservatif, kegelapan, tegas, kukuh, formal, struktur yang kuat
c.Merah jingga : semangat, tenaga, kekuatan, pesat, hebat, gairah.
d.Kuning jingga : kebahagiaan, penghormatan, kegembiraan, optimisme, terbuka.
e.Putih :sporty, bersih, segar, mahal, positif, merangsang, cemerlang, ringan, sederhana, polos, jujur, murni., suci,lugu, spiritual, tenang.
f.Kelabu :maskulin, serius, tenang, sopan, sederhana, orang yang telah beumur, kepasifan, sabar, rendah hati, intelegensia, ragu-ragu, tidak dapat membedakan yang penting dan tidak penting. Netral, penengah dalam peperangan.
g. Jingga : kecerahan, hangat, semangat muda, ekstrimis, menarik.
h. Kuning : ceria, hangat, semangat, cerah, kesenangan, kelincahan kemuliaan, cinta, pengertian yang mendalam, lambang intelektual, bijaksana, pengecut, pengkhianatan.
i. Kuning hijau : persahabatan, muda, kehangatan, baru, gelisah, berseri.
j. Hijau muda : tumbuh, cemburu, kurang berpengalaman, iri ahti, kaya, segar,
istirahat, tenang.
k. Hijau biru : tenang, santai, diam, lembut, setia, kepercayaan.
l. Biru :melankolis, teknologi, sejuk, pasif terhormat, tenang, damai, depresi, menahan diri, ikhlas, setia, konservatif, lembut, menahan diri. Goethe menyebutnya mempesona, spiritual monoteis, kesepian, sedang memikirkan masa lalu dan masa akan datang.
Warna perspektif yang menarik kita dalam kesendirian, dingin, membuat jarak, dan terpisah. Melambangkan kesucian dan harapan.
m. Ungu :kebesaran, sejuk, negative, mundur, tenggelam dan khidmat,
berarti sukacita, kontemplatif, suci, lambang agama, murung,
melankolis, pendiam, agung(mulia), aristokrasi, dan menyerah.
n. Cokelat : bersahabat, hangat, tenang, alami, kebersamaan, sentosa,
rendah hati.
o. Hijau : emosi hamper mendekati pasif, lebih istirahat. Melambangakan
renungan, kepercayaan(agama), dan keabadian.Fungsi:kesegaran,
mentah, muda, belum dewasa, pertumbuhan, kehidupan dan
harapan, kelahiran kembali, dan kesuburan.
p. Pastel : lembut, feminim, romantis, inspirasi