Minggu, 20 Februari 2011

realitas sosial



BAB II
PEMBAHASAN



A. Konsep-konsep realitas social

Realitas social budaya mengandung arti kenyataan-kenyataan social budaya di sekitar lingkungan masyarakat tertentu. Misalkan di jalan raya kamu melihat orang berlalu-lalang, baik yang mengendarai kendaraan bermotor atau para pejalan kaki. Contoh tersebut dikenal sebagai realitas social di masyarakat. Sebagai kumpulan mahluk yang dinamis, kita senantiasa menemukan realitas social dalam masyarakat.
Masyarakat terbentuk karena manusia menggunakan pikiran, perasaan dan keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai dua kinginan pokok yaitu, keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lainnya dan keinginan untuk menyatu dengan lingkungan alamnya.
Menurut Soerjono Soekanto, merumuskan beberapa ciri masyarakat sebagai berikut:
 Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Tingkatan hidup bersama ini bisa dalam dimulai dari kelompok.
 Hidup bersama untuk waktu yang cukup lama. Dalam hidup bersama ini akan terjadi interaksi. Interaksi yang berlangsung terus menerus akan melahirkan sistem interaksi yang akan nampak dalam peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia.
 Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan
 Mereka merupakan satu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya.

B. Masyarakat sebagai system social

a). Sistem social
Adalah suatu system yang terdiri dari elemen-elemen social yang terdiri dari ; tindakan social yang dilakukan individu yang berinteraksi satu dengan lainnya dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut.

b). Struktur social
Struktur sosial mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial, ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antar status dan peran sosial. Didalam struktur sosial terdapat unsur-unsur sosial, kelompok-kelompok sosial dan lapisan-lapisan sosial. Unsur-unsur sosial terbentuk, berkembang, dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat melalui proses sosial. Proses sosial adalah hubungan timbal balik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat dan memahami norma-norma yang berlaku.

C. Organisasi Sosial

Organisasi sosial adalah cara-cara perilaku masyarakat yang terorganisir secara sosial. Dengan kata lain, organisasi sosial merupakan jaringan hubungan antar warga masyarakat yang bersangkutan di dalam suatu tempat dan dalam waktu yang relatif lama. Di dalam organisasi sosial terdapat unsur-unsur seperti kelompok dan perkumpulan, lembaga sosal, peranan dan kelas-kelas sosial.
Kelompok sosial adalah kumplan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Klasifikasi kelompok sosial menurut Robert Bierstedt :
a. kelompok sosial yang teratur:
1. in-group dan out-group
In-group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya dalam kelompok tersebut, biasa disebut dengan ”kita”. Sifat in-group biasanya didasarkan pada faktkor simpati dan kedekatan dengan anggota kelompok. Out-group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in-groupnya, biasanya dikenal dengan “mereka”.
2. kelompok primer dan sekunder
Menurut Cooley kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggotanya memiliki hubungan dekat, personal, dan langgeng, contohnya keluarga. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan tertentu dan hubungan antar anggota bersifat impersonal sehingga biasanya tidak langgeng, misalnya, kesebelasan sepak bola.
3. paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesselschaft)
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotanya terikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah serta kekal. Hubungannya didasari oleh rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang telah ditakdirkan. Bentuk ini dapat ditemui dalam keluarga, kelompok kekerabatan. Paguyuban mempunyai ciri-ciri hubungan akrab, bersifat pribadi dan eklusif.
Menurut Ferdinand Tonnies, di masyarakat selalu dijumpai salah satu dari tiga tipe paguyuban, yaitu :
a. Paguyuban karena ikatan darah, seperti keluarga, kekerabatan, kesukuan,dan lain-lain.
b. Paguyuban karena tempat, seperti rukun tetangga, rukun warga, dan lain-lain.
c. Paguyuban karena pikiran/ideologi, seperti pergerakan mahasiswa, parta politik, dan lain-lain.
Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk yang ada dalam pikiran belaka,misalnya, ikatan antar pedagang,
4. kelompok formal dan informal
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya.
Contohnya, birokrasi, perusahaan, negara.
Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti, terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang sehingga terjadi pertemuan kepentingan dan pengalaman. Contohnya, klik (ikatan kelompok terdekat atau pertemanan).
5. Membership group dan Reference group
Membership group adalah suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggotanya.
Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilakunya.
b. Kelompok sosial yang tidak teratur yaitu, kerumunan dan publik.
Kerumunan (crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada waktu yang bersamaan.
Publik adalah orang-orang yang berkumpul yang mempunyai kesamaan kepentingan.
Peranan adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya.

D. Dinamika Sosial

Dinamika sosial adalah penelaahan tentang perubahan-perubahan yang terjadi didalam fakta-fakta sosial yang saling berhubungan satu dengan lainnya, meliputi pengendalian sosial, penyimpangan sosial, mobilitas sosial, dan perubahan sosial.

E. Masalah Sosial

Masalah sosial adalah gejala atau fenomena sosial yang tidak sesuai antara apa yang dikehendaki masyarakat dengan apa yang terjadi. Beberapa masalah sosial penting yang sering muncul dalam kehidupan di masyarakat diantaranya; kemiskinan, kejahatan, disorganisas keluarga, masalah remaja, masalah kelainan seksual dan masalah kependudukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar